Kamis (16/7/2020) Desa Timbang ditunjuk menjadi Kampung Siaga Candi, Peresmian Kampung Siaga Candi dihadiri Kapolres Purbalingga AKBP Muchammad Syafi Maulla dan pejabat utama Polres Purbalingga.
Kapolres Purbalingga AKBP Muchammad Syafi Maulla menyampaikan bahwa kita membentuk Kampung Siaga Candi karena kampung merupakan bottom up dari masyarakat untuk secara bersinergi tangguh dalam menghadapi Covid-19. "Dengan kebersamaan kita bersatu dengan seluruh potensi yang ada harus tangguh terhadap dampak Covid-19 sehingga masyarakat bisa semakin produktif. Oleh sebab itu, diperlukan kampung tangguh, Harapannya masyarakat semakin tangguh di segala bidang, tangguh dalam hal kesehatan, tangguh dalam hal ekonomi, pencegahan terhadap Covid-19 dan dampak-dampak lain akibat pandemi Covid-19," kata kapolres.
Sementara itu Kepala Desa Timbang Suratno menyambut baik upaya pembentukan Kampung Siaga Candi yang diprakarsai Polres Purbalingga. Karena dalam kampung tangguh selain menerapkan pola hidup sehat, juga menciptakan ketahanan pangan masyarakat. Kades Timbang juga menyampaikan bahwa Covid-19 juga telah memberikan nilai positif kepada warga diantaranya warga menjadi lebih peduli akan kebersihan lingkungan, serta masyarakat juga berbondong-bondong membangun pos-pos ronda guna menjaga kertiban dan keamanan warga setempat. Hingga hari ini Desa Timbang sudah mempunyai 23 Pos yang tersebar di seluruh desa.
Dalam acara peresmian Kampung Siaga Candi tersebut juga diberikan bantuan 10 paket beras kepada orang yang membutuhkan, bola Voli dan Net kepada Karang Taruna Desa Timbang, serta Alqur'an dan peralatan ibadah yang diserahkan kepada Tokoh Agama Desa Timbang.
Setelah acara peresmian yang dilakukan di Balai Desa Timbang selesai Kapolres Purbalingga dan Pejabat utama polres juga berkunjung ke UKM-UKM yang ada di Dusun II Desa Timbang, salah satu yang dikunjungi adalah produksi Jenang Saedi, Bapak Saedi menyampaikan kepada Kapolres bahwa biasanya bisa memproduksi 25 Kg jenang per-hari dengan harga per-kilo Rp. 23.000,00. Bahkan disaat menjelang dan pasca lebaran bisa memproduksi jenang sampai 5 Ton, dikarenakan adanya covid-19 produksi jenang sangat terdampak karena pemasaran dilakukan dengan cara pesanan untuk hajatan, produksi-pun hampir sama sekali berhenti.